Close
Sorry template does not publish
For Personal
Search
Search engine adalah mesin pencari, mesin penelusur, dan mesin pelacak. Anda bisa menggunakannya untuk mencari apa saja informasi yang dibutuhkan, di blog ini. Terimakasih.....
Start
KPPN JAMBI
Official Site
Music
Mozilla
Post
Category
Twitter
Facebook
Twitter
Download
Google
Skype
Setting
Music
Apps

Kamis, 15 Juli 2010

Author
Home
Judul
Url
Hari
Tag
: kppn bukittinggi
: kppn bukittinggi
: Troubleshooting Aplikasi SPM 2010
: http://kppnbukit-tinggi.blogspot.com/2010/07/troubleshooting-aplikasi-spm-2010.html
: Kamis, 15 Juli 2010
:

Troubleshooting Aplikasi SPM 2010

Seperti kebiasaan di awal dan pergantian tahun pada aplikasi SPM selalu ada penggantian aplikasi dari tahun-tahun sebelumnya. Hal yang sama terjadi pada tahun ini, yaitu aplikasi SPM 2009 digantikan dengan aplikasi SPM 2010, dengan perubahan pada fitur-fitur tertentu, seperti pada setting referensi bank (sebenarnya update terakhir dari aplikasi SPM 2009 telah menyertakan setting referensi bank ini) dan proses perekaman data kontrak.

Hal-hal yang sering ditanyakan satker dalam setting referensi I, yaitu pada setting referensi bank bahwa bank satker bersangkutan tidak terdapat pada daftar yang ada, dan untuk menambah referensi bank tersebut tidak disediakan fasilitas untuk melakukan penambahan referensi bank satker tersebut. Perlu diketahui bersama bahwa tidak semua cabang atau unit dari bank memiliki kode bank dari Bank Indonesia, hal itulah yang menyebabkan referensi bank tidak mencantumkan semua bank cabang atau pun unit.

Sebelum saya menjelaskan hal tersebut ada baiknya saya akan memberikan petunjuk tentang setting referensi bank, yaitu:
  1. Pilih menu “Referensi I” pada sub menu “bank”
  2. Pada pilihan wilayah kerja, silakan dipilih dimana bank satker Saudara berada
  3. Berikan tanda cek (√) pada kolom “pilih”
  4. Pilih “keluar”

Apabila bank satker Saudara tidak terdapat pada referensi tersebut, paling tidak ada dua pilihan yang dapat dilakukan oleh satker berkaitan dengan hal itu:
  1. Tetap melakukan hal-hal di atas dengan memilih bank yang sama dengan lokasi yang terdekat dengan bank satker bersangkutan, dengan catatan bahwa nomor yang dicantumkan dalam SPM adalah benar, karena dalam komponen nomor rekening bank yang bersangkutan, telah menunjukkan cabang atau unit mana bank tersebut berada.
  2. Atau dengan cara mengetik secara manual pada nama bank dengan mengosongkan tempat kode bank BI.


Permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh satker antara lain:
  1. Pada proses perekaman pagu secara manual (bukan menggunakan fasilitas transfer pagu dari aplikasi DIPA), permasalahan yang sering muncul adalah ketika satker akan merekam jenis kewenangan satker, seringkali jenis kewenangannya yang muncul secara otomatis adalah KP dan tidak dapat dilakukan perubahan karena tertutup. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi permasalahan ini adalah:


    1. Pilih menu referensi I pada sub menu satker
    2. Pilih "ubah"
    3. Isikan kode satker atau nama satker pada kolom pencarian
    4. Cek pada uraian form “Jenis Satker”, kode-kode jenis satker adalah sebagai berikut:

      (1) Angka 1 = KP (Tertutup/Tidak Dapat Diubah)
      (2) Angka 2 = KD (Tertutup/Tidak Dapat Diubah)
      (3) Angka 3 = KP/KD
      (4) Angka 4 = DK/TP
      (5) Angka-angka yang lain akan mewakili jenis kewenangan yang tidak disebutkan di atas, tetapi apabila kita melihat pada tabel referensi databasenya maka akan didapatkan data sebagai berikut:

      1:Permanen
      2:Sementara
      3:Khusus
      4:SKPD
      5:Non Vertikal
      6:Sementara

    5. Sesudah jenis satker telah disesuaikan dengan jenis kewenangan satker Saudara, maka proses perekaman pagu dapat dilanjutkan, dan jenis kewenangan akan terisi secara otomatis, atau apabila menghendaki untuk diubah maka jenis kewenangan tersebut dapat diubah selama jenis satkernya 3 dan 4.

  2. Pada proses transfer pagu, satker kadangkala melupakan untuk mengisi nomor DIPA dan hal itu akan mengakibatkan pada proses perekaman SPM, nomor DIPA tidak akan muncul secara otomatis, sehingga harus dilakukan proses ulang transfer data pagu dengan sebelumnya menghapus data pagu yang lama.


  3. Pada pencetakan SPM muncul “OLE Object Error 23”, hal ini disebabkan karena pada waktu menginstall Aplikasi SPM, OLE CMGPrint tidak ikut di-install, karena biasanya satker memilih “Exit Setup”. Untuk mengatasi hal ini yang harus dilakukan adalah:
    a.Buka folder Aplikasi SPM 2010
    b.Kemudian buka sub folder OLE CMGPrint
    c.Klik “setup.exe”
    d.Klik gambar komputer


  4. Pada pencetakan SPM dengan mode tayang muncul “....banner too large...” dan SPM yang dikehendaki tidak tertayang. Hal ini disebabkan karena aplikasi SPM 2010 tidak kompatibel dengan jenis beberapa printer pada tipe tertentu khususnya merek HP (Hewlett Packard), dan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengganti default printer jenis lainnya.

  5. Pada waktu transfer data SPM ke KPPN pada tulisan selisih berwarna merah yang menandakan adanya selisih antara tabel spmind dengan tabel rinciannya spmmak dan spmmap. Hal ini disebabkan karena user ketika melakukan perekaman SPM pada bagian perekaman akun MAK dan MAP ketika ada kesalahan atau validasi dari aplikasi diabaikan dan langsung memilih ke perekaman bendahara, hal itu membuat rincian pada akun MAK dan MAP tidak akan terekam. Oleh sebab itu andaikata ada validasi dari aplikasi jangan diabaikan begitu saja. Hal yang harus dilakukan apabila masalah tersebut terjadi adalah dengan melakukan ubah SPM tersebut dan melakukan perekaman ulang pada rincian akun MAK dan MAP nya.

Untuk sementara sampai disini tutorial ini yang dapat saya bagikan, dengan harapan agar semua mitra kerja dari KPPN mendapatkan solusi dalam menghadapi permasalahan di aplikasi SPM 2010.

Versi lengkap dengan gambar dapat diperoleh di sini:
http://www.ziddu.com/download/8745423/TroubleshootingAplSPM2010.doc.html


 

Diary Widodo Copyright © 2011 | Template design by Widodo | Powered by Blogger
Best viewed ini Download Mozilla 12|Gooqla Chrome+